<meta name='google-adsense-platform-account' content='ca-host-pub-1556223355139109'/> <meta name='google-adsense-platform-domain' content='blogspot.com'/> <!-- --><style type="text/css">@import url(https://www.blogger.com/static/v1/v-css/navbar/3334278262-classic.css); div.b-mobile {display:none;} </style> </head><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5515158144657271266\x26blogName\x3d%22FOSMAKE%22\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://fosmake.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://fosmake.blogspot.com/\x26vt\x3d-290706833722814696', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
0 comments | Monday, June 23, 2008

Harus berapa lama?

Memang hari liburan adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap orang. Tidak hanya pelajar dan pegawai yang menantikan hari keramat ini, bahkan pedagang pun menantikan hari libur untuk menambah keuntungan yang tidak diperoleh pada hari-hari biasa. Liburan memiliki nilai tersendiri bagi banyak orang; pergi ke pasar untuk belanja, jalan-jalan, berekreasi, atau pun sekedar iseng mondar-mandir melepas penat. Bukan hanya para pedagang, pengelola pariwisata pun mampu mengais laba tidak seperti hari- hari biasanya. Itu adalah salah satu arti ‘liburan’ bagi pedagang, pengelola pariwisata, para PNS, dan pegawai lainnya. Sedangkan bagi kita, komunitas mahasiswa, apakah arti ‘liburan’ itu sendiri?

Penulis tidak perlu mengungkapkan arti liburan bagi mahasiswa, karena teman-teman semua tentu lebih tahu arti liburan. Penulis percaya bahwa teman-teman sudah mengisi hari libur dengan rasa puas yang luar biasa; mulai dari mengikuti kajian yang bejibun, ngenet selama 25 jam, nonton film berjuz-juz, nge-game sampai pagi, ada juga yang tidur dan bangun hanya ketika laper plus pengen beol. Ini adalah liburan ala Masisir yang penulis kenal. Namun, bukan berarti penulis melarang aktifitas teman-teman. Sekedar ingin mengingatkan pada teman-teman akan pentingnya hiburan dalam liburan, yang kita cari dari hiburan dalam liburan adalah untuk mendinginkan otak yang panas setelah diamanati untuk menghafal dan memahami diktat kuliah. Tugas yang diemban ini, bagi mayoritas Masisir, memang cukup berat sehingga diperlukan semacam hiburan tuk sekedar me-refresh otak kita.

Benar bahwa experience is the best teacher bagi kita, penulis punya sedikit pengalaman yang mungkin bisa diambil sedikit hikmanya. Ini bermula dari rihlah tahunan Bu’ust ke Alexandria yang mana peserta terdiri dari berbagai negara; mulai dari mereka yang berkulit putih sampai kulit hitam. Di situ penulis bertemu dengan pelajar India, kita kenalan dan berbincang-bincang lumayan lama. Disela perbincangan kemudian dia berbicara; “memang kita kesini untuk rihlah, jadi tidak untuk bersedih dan merenung. Kita kesini untuk menghilangkan pusing setelah kita ujian agar otak kita merasa fresh. Dan kita bisa belajar lagi selepas ini. Maka, senyum dan tertawalah! Buatlah dirimu senang dan sepuas mungkin, seakan-akan tidak ada hari esok. Namun, bila kita sudah kembali ke Cairo maka belajar dan hafalkanlah yang bisa kamu hafal hingga kamu mendapat ilmu sebanyak mungkin. Ini adalah wasiat guruku di India sana.”

Dari cerita di atas kita bisa pungut hikmahnya, yaitu bahwa kita bebas meng-ekspresikan masa liburan kita. Yang penting adalah teman-teman merasa nyaman, suka dan dengan hati yang ikhlas melakukannya, tidak dengan hati yang dongkol. Tapi, yang terpenting bagi kita yakni guna merefreshkan otak supaya bisa kembali bersemangat dalam mencari ilmu. Penulis berharap bahwa liburan kali ini benar-benar mampu mengusir penat, stress dan rasa pusing, sehingga mampu kembali mengobarkan semangat tholabul ‘ilmi selain guna menyongsong ujian term 2 yang kian mendekat.

Dengan ditandai adanya ujian safawi bagi tingkat tiga dan empat, serta dengan turunnya minhah yang berhenti selama 5 bulan. Itu berarti bahwa kita telah memasuki jenjang term ke-2 . Dan secara tidak langsung memang pihak al-Azhar menurunkan minhah-nya adalah supaya kita bisa membeli kitab muqorror yang mana mata pelajaran dalam term kedua lebih banyak ketimbang mata pelajaran pada term pertama. Secara otomatis kitab atau diktat lebih banyak dan kita harus mengeluarkan uang lebih banyak juga.


Penulis mengingatkan sekali lagi bahwa kita sudah berada di Cairo, tidak lagi berada di Alexandria atau tempat berhibur manapun. Maka dari itu penulis berharap agar teman-teman tidak terlalu larut dalam masa liburan. Sekarang siapkan tubuhmu, otakmu dan atur jadwal belajarmu serapi mungkin hingga kamu bisa meraih ke-najah-an dalam tahun ini. Jangan lupa tujuan kalian berangkat ke Negeri yang terkenal dengan seribu menara ini.

Anda semua pasti tahu tentang siapakah Fahri dan bagaimana profilnya. Perlu anda ketahui bahwa masyarakat Indonesia telah mengetahui banyak tentang sosok seorang azhary dengan membaca novel AAC (Ayat-ayat Cinta) ataupun melihat filmnya, dan mereka beranggapan bahwa kita semua tak ubahnya seorang Fahri yang begitu sempurna. Adalah tantangan bagi kita semua untuk mampu mewujudkan anggapan yang bernadakan harapan tersebut. Hal yang sama pun dilakukan oleh Imam Ghozali ketika orang-orang beranggapan bahwa beliau melaksanakan ‘sholat malam’ sepanjang nishfu al-lail, tapi sebenarnya Imam Ghozali hanya sholat malam selama seperempat malam. Terdorong untuk mewujudkan anggapan masyarakat, akhirnya al-Ghozali pun melaksanakan ‘sholat malam’ penuh sepanjang paruh malam.

Dan yang menjadi pertanyaan adalah: apa yang anda lakukan untuk membenarkan anggapan masyarakat kita di Indonesia?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home